Peristiwa kebakaran dapat terjadi kapanpun dan dimanapun tanpa dikehendaki. Kebakaran yang terjadi di lingkungan perusahaan tentu saja dapat merugikan perusahaan serta membahayakan karyawan maupun masyarakat sekitar. Oleh karena itu upaya pencegahan terjadinya kebakaran harus ditanamkan kepada setiap karyawan agar karyawan bisa bereaksi secara cepat dan tepat didalam menanggulangi api, sehingga potensi bahaya besar bisa di minimalisir.
Agricon sebagai perusahaan yang memiliki ± 600 karyawan tetap konsisten dalam memberikan pelatihan penanganan awal kebakaran kepada karyawan. Hal itu dilakukan sebagai tahap awal dalam pencegahan kebakaran di tempat kerja dengan meningkatkan pengetahuan karyawannya.
Pada tanggal 20 Februari 2023, Agricon kembali bekerjasama dengan DAMKAR (Pemadam Kebakaran) Kota Bogor untuk melakukan Pelatihan mengenai Pengenalan dan Penggunaan APAR (Alat Pemadam Kebakaran). Kegiatan kali ini dilaksanakan di Area Parkiran ASABI Farm Sentul, Bogor, Jawa Barat dengan diikuti oleh kurang lebih 20 orang peserta.
Pelatihan Pengenalan dan Penggunaan APAR kali ini membahas penyebab kebakaran, jenis kebakaran berdasarkan bahan yang terbakar, jenis-jenis APAR dan kegunaannya, cara penggunaan APAR yang baik dan benar, penyimpanan, pemeriksaan, dan perawatan APAR, serta beberapa tips praktis mencegah dan menangani kebakaran di tahap awal.
“Agricon berharap dengan adanya pelatihan pengenalan dan penggunaan APAR ini dapat memberikan wawasan dan keahlian tersendiri bagi karyawan khususnya dalam penanganan insiden kebakaran.” Demikian yang disampaikan oleh Head of QHSE Agricon Group, Ardi Damali.
Tentang Agricon
Didirikan di Bogor pada tahun 1969, PT Agriculture Construction (Agricon) berkembang menjadi formulator pestisida nasional yang memperluas portofolio bisnisnya menjadi agrokimia (PT Asia Gala Kimia), penyedia greenhouse & sistem irigasi (PT Agricon Sentra Agribisnis Indonesia), hingga distributor produk pendukung pertanian (PT Panca Agro Niaga Lestari). Pada tanggal 1 Januari 2016, PT Agricon secara resmi bertransformasi sebagai perusahaan holding dan menyerahkan distribusi agrokimia ke PT Agricon Indonesia (ACI).
