Salah satu komoditas pangan yang utama bagi penduduk Indonesia adalah padi. Mayoritas penduduk di Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok. Untuk menghasilkan produksi padi yang berkualitas tentu saja para petani harus memperhatikan kesehatan tanaman. Penyakit patah leher merupakan salah satu penyakit yang sering sekali menyerang tanaman padi. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae yang akan menginfeksi tanaman padi pada fase pertumbuhan hingga menjelang panen.
Penyakit patah leher sendiri dapat menurunkan kualitas gabah dengan bulir yang kosong. Tentu saja hal ini menjadi keresahan bagi para petani. Oleh karena itu Agricon hadir untuk membantu petani mencegah terjadinya penyakit patah leher dengan menggunakan fungisida. Fungisida adalah zat kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat cendawan atau jamur penyebab penyakit. Inari 72,5 WP hadir sebagai salah satu fungisida yang efektif mencegah patah leher sekaligus bermanfaat meningkatkan produksi padi.
Pada 20 Februari 2023, telah berlangsung kegiatan Expo Inari Bersama Bupati Oku Timur, Sumatera Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Belitang II Kabupaten Oku Timur. Acara ini dihadiri oleh 600 petani serta 100 undangan VIP diantaranya Bupati dan Wakil Bupati Oku Timur, Perhutani Sumatera Selatan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Koordinator BPP Belitang 1,2,dan 3, Kepala Dinas, Camat, dan para pejabat setempat. Tidak hanya itu kios-kios pertanian pun turut hadir dalam acara tersebut.
Adapun beberapa kegiatan yang berlangsung dalam Expo Inari tersebut diantaranya Panen Raya bersama Bupati Oku Timur, Sumatera Selatan, Demo Drone, Ubinan (Metode pengumpulan data produktivitas tanaman pangan yang dilakukan dengan pengukuran langsung di lapangan pada plot ubinan pada waktu petani panen), melihat hasil demo pemakaian produk Agricon terutama Inari dan Spontan dan pembagian hadiah untuk para peserta kegiatan Expo.
“Agricon berharap Agricon selalu bisa membantu dan memberikan solusi kepada para petani dalam meningkatkan hasil panen dan pertanian, salah satunya melalui produk-produk yang efektif dalam menangani hama dan penyakit tanaman serta dengan berkolaborasi bersama program pemerintah dalam meningkatkan kesejateraan petani Indonesia”. Demikian yang disampaikan oleh Hermawan Sisnanto, Demand Creation Manager Agicon Indonesia yang turut hadir dalam acara tersebut.
Tentang Agricon
Didirikan di Bogor pada tahun 1969, PT Agriculture Construction (Agricon) berkembang menjadi formulator pestisida nasional yang memperluas portofolio bisnisnya menjadi agrokimia (PT Asia Gala Kimia), penyedia greenhouse & sistem irigasi (PT Agricon Sentra Agribisnis Indonesia), hingga distributor produk pendukung pertanian (PT Panca Agro Niaga Lestari). Pada tanggal 1 Januari 2016, PT Agricon secara resmi bertransformasi sebagai perusahaan holding dan menyerahkan distribusi agrokimia ke PT Agricon Indonesia (ACI).
