DISAMBUT LEBIH DARI 500 PETANI, BROFREYA SUKSES MENYAPA MAJALENGKA

News

Tingginya permintaan masyarakat terhadap bawang dan sayur di Indonesia akan
mempengaruhi perekonomian para petani. Tentu saja untuk memenuhi permintaan yang
ada para petani harus memperhatikan kesehatan tanaman. Hal ini dilakukan agar
tanaman tidak gagal panen dan menyebabkan kerugian besar bagi para petani.
Berbagai upaya dilakukan para petani untuk mencegah terjadinya gagal panen. Salah
satunya ialah memperhatikan tanaman agar terhindar dari serangan hama. Pada
tanaman bawang dan sayur sendiri, kehadiran ulat akan berdampak buruk terhadap
kesehatan dan kualitas produksi tanaman. Lebih parahnya lagi kehadiran ulat ini bisa
menyebabkan tanaman mati hingga terjadinya gagal panen.

Tentu saja keresahan para petani bawang dan sayur ini dirasakan pula oleh Agricon.
Agricon sebagai salah satu perusahaan pestisida tentu saja akan terus menemani para
petani dalam menghasilkan hasil pertanian yang berkualitas. Salah satu upaya yang
bisa dilakukan oleh Agricon untuk menjawab keresahan para petani bawang dan sayur
adalah dengan menggunakan produk Agricon yang telah teruji efektifitasnya. Brofreya
53 SC merupakan salah satu produk Agricon yang dapat membantu petani dalam
membasmi ulat pada tanaman bawang dan sayur. Penggunaan produk ini sendiri sudah
terbukti sukses membantu petani dalam mengendalikan hama apabila tepat dalam
penggunaannya. Oleh karena itu Agricon mengadakan Expo Brofreya 53 SC untuk
memberikan edukasi bagaimana tata cara penggunaan Brofreya 53 SC yang tepat dan
baik sehingga produk dapat berjalan efektif.

Pada Selasa, 18 Juli 2023 Agricon mengadakan Expo Brofreya 53 SC di Desa
Argalingga Kecamatan Argapura, Majalengka, Jawa Barat. Kegiatan Expo kali ini
dihadiri oleh lebih dari 500 petani. Selain di hadiri oleh petani kegiatan expo kali ini
dihadiri pula oleh Aparat dan Dinas Pertanian wilayah setempat.

Adapun tujuan pelaksanaan Expo Brofreya 53 SC ini adalah memberikan wawasan dan
pengetahuan dalam penggunaan Brofreya 53 SC yang tepat kepada para petani agar
manfaat produk bisa dirasakan oleh para petani. Pemberian sesi edukasi ini sendiri
dilakukan secara langsung dengan melihat demplot, dan juga adanya tenda edukasi.
Selain sesi edukasi Penggunaan Brofreya 53 SC, dalam acara ini para petani bisa
melakukan sharing antar sesama.

Acara Expo Brofreya 53 SC di Majalengka ini berjalan dengan sukses. Hal itu terbukti
dari kehadiran peserta yang melebihi undangan yang diperkirakan. Tentu saja hal ini
menunjukan antusias para petani bawang dan sayur dalam mempercayai Brofreya 53
SC untuk membantu petani dalam membasmi hama ulat pada tanaman bawang dan
sayur. Selain itu dalam acara kali ini dimeriahkan pula oleh berbagai doorprize
diantaranya berbagai barang elektronik dan juga sepeda motor yang bisa didapatkan
secara langsung oleh para petani yang hadir dalam kegiatan expo kali ini.

“Agricon berharap acara edukasi expo ini bisa memberikan manfaat juga untuk para
petani di wilayah Majalengka dan sekitarnya, sehingga dapat membantu para petani
meningkatkan kesejahteraan dan hasil panennya dengan adanya produk Brofreya 53
SC. Selain itu Agricon pun sebagai komitmen dari perusahaan akan menjaga kualitas
produk Brofreya agar selalu terjaga dan optimal dalam membantu meningkatkan hasil
pertanian Indonesia.” Demikian yang disampaikan oleh bapak Sariun sebagai
perwakilan management Agricon dari kantor pusat yang hadir dalam kesempatan
tersebut.

Tentang Agricon
Didirikan di Bogor pada tahun 1969, PT Agriculture Construction (Agricon) berkembang
menjadi formulator pestisida nasional yang memperluas portofolio bisnisnya menjadi
agrokimia (PT Asia Gala Kimia), penyedia greenhouse & sistem irigasi (PT Agricon
Sentra Agribisnis Indonesia), hingga distributor produk pendukung pertanian (PT Panca
Agro Niaga Lestari). Pada tanggal 1 Januari 2016, PT Agricon secara resmi
bertransformasi sebagai perusahaan holding dan menyerahkan distribusi agrokimia ke
PT Agricon Indonesia (ACI).

Kegiatan Expo Brofreya 53 SC di Desa Argalingga, Majalengka dengan dihadiri lebih dari 500 petani (18/07).