Porang merupakan salah satu komoditas pertanian yang sedang tren dan diminati pasar ekspor saat ini. Tanaman porang juga merupakan tanaman komoditi unggulan pemerintah untuk dikembangkan dan dibudidayakan karena marketnya cukup besar. Salah satu yang menjadi pasar ekspor tanaman porang adalah Jepang, China, Taiwan, dan Korea.
Porang adalah tanaman umbi-umbian dengan nama latin Amorphophallus muelleri. Tanaman ini biasanya dimanfaatkan umbinya dengan diolah menjadi tepung yang dipakai untuk bahan baku industri untuk kosmetik, pengental, lem, mie ramen, dan campuran makanan. Selain itu perawatan tanaman porang juga tidak memerlukan biaya yang besar atau minim. Porang bisa tumbun atau ditanam diberbagai jenis lahan bahkan dapat ditanam dengan sitem tumpang sari. Bibit porang sendiri biasanya diambil dari potongan umbi batang, ataupun umbi yang telah memiliki titik tumbuh (umbi katak atau bubil) yang ditanam secara langsung sehingga membuat biaya produksi sangat rendah dan petani bisa mendapatkan keuntungan yang lebih.
Berdasarkan hal inilah melihat begitu bagus dan akan sangat bermanfaatnya informasi dan edukasi tentang porang untuk seluruh petani di Indonesia, Agricon bekerja sama dengan IKAPT (Ikatan Keluarga Alumni Perguruan Tinggi) Universitas Hasanuddin mengadakan webinar bertemakan “Prospek Tanaman Porang Untuk Kesejahteraan Pertanian Indonesia” pada 25 Mei 2021.
Webinar ini dibuka oleh management Agricon dan Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin (IKAPT-Unhas) yang sekaligus merangkap sebagai Kepala Pusat Karantina Tumbuhan, Dr. Ir. A.M. Adnan, MP, dan webinar yang dihadiri oleh lebih dari 500 orang ini menghadirkan narasumber yang ahli memang pada bidangnya diantaranya Analis Perkarantinaan Tumbuhan Madya Pusat Karantina Tumbuhan, Abdul Rahman, SP. MP, Direktur Aneka Kacang dan Umbi (AKABI) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. Amiruddin Pohan, M.Si, dan Petani Porang P3KT (Perhimpunan Petani Porang Kalimantan Timur) Temang Dwi Harto Putro sehingga membuat banyak partisipan dan peserta yang tertarik hadir mengikuti webinar tidak hanya para petani tetapi juga dari dari berbagai kalangan di dunia pertanian, seperti dinas, instansi pemerintah dan swasta dan juga dunia pendidikan seperti para mahasiswa.
“Agricon sangat senang dan bangga sekali bisa bekerja sama dengan IKAPT-Unhas dalam mengadakan webinar bermanfaat untuk dunia pertanian, khususnya untuk para petani di seluruh Indonesia, dan Agricon berharap hal ini bisa menjadi bagian dan kontribusi Agricon sebagai perusahaan Agrobisnis yang selalu mendukung program-program pemerintah khususnya dalam program peningkatan kesejahteraan petani di Indonesia, salah satunya melalui budidaya tanaman porang”.Demikian yang disampaikan Senior Vice President Agricon Group, Harlan Bengardi.
Tentang Agricon
Didirikan di Bogor pada tahun 1969, PT Agriculture Construction (Agricon) berkembang menjadi formulator pestisida nasional yang memperluas portofolio bisnisnya menjadi agrokimia (PT Asia Gala Kimia), penyedia greenhouse & sistem irigasi (PT Agricon Sentra Agribisnis Indonesia), hingga distributor produk pendukung pertanian (PT Panca Agro Niaga Lestari). Pada tanggal 1 Januari 2016, PT Agricon secara resmi bertransformasi sebagai perusahaan holding dan menyerahkan distribusi agrokimia ke PT Agricon Indonesia (ACI).