Indonesia selalu kaya akan hasil pertaniannya yang melimpah namun hama menjadi salah satu masalah terbesar dalam dunia pertanian. Untuk itu adanya pestisida sangat membantu petani dalam menangani hama penyebab penurunan produksi pertanian. Produk pestisida menggunakan bahan kimia aktif sehingga dapat membunuh hama secara ampuh, Namun sama halnya dengan bahan kimia lainnya, beberapa bahan pestisida mungkin saja memiliki bahaya apabila terjadi kontak langsung dengan manusia seperti: iritasi kulit, cedera mata atau kebutaan yang disebabkan oleh produk kimia korosif, produk beracun, seperti uap dan asap, yang disebabkan oleh pencampuran bahan kimia yang tidak kompatibel, luka bakar serius dari pelarut yang mudah terbakar dan lainnya. Oleh karena itu dalam penggunaan pestisida diperlukan perlakuan khusus.
Agricon sebagai perusahaan yang memiliki total 34 macam produk dimana ada tiga jenis kategori produk pestisida yaitu insektisida, herbisida, dan fungisida yang bisa membantu para petani dalam membasmi hama tentunya ingin menjaga lini bisnisnya untuk selalu berhati-hati apabila kontak langsung dengan pestisida. Pada tanggal 12 April 2022, Agricon mengadakan webinar “Penanganan Tumpahan Bahan dan Produk Pestisida” secara online melalui zoom dan live streaming pada channel youtube Rumah Agricon bersama Bapak Agus Salim selaku Supervisor Laboratorium PT Agricon. Webinar ini dilaksanakan untuk mengedukasi dan mengingatkan para dealer, kios-kios, petani, stakeholder dan masyarakat umum bagaimana penanganan apabila terjadi tumpahan bahan dan produk pestisida. Pada acara webinar dijelaskan bahwa bentuk tumpahan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori:
1.Ceceran Bahan Kimia (Ceceran bahan kimia adalah tetesan-tetesan bahan kimia yang tercecer ketika kemasannya dipindah dari satu tempat ketempat lain (volumenya kecil sehingga mudah ditangani))
2.Kebocoran Bahan Kimia (Kebocoran bahan kimia biasanya berupa tetesan-tetesan diam disatu tempat atau kebocoran yang mengucur namun tidak deras (volume sedang agak sulit ditangani namun masih bisa diatasi)).
3.Tumpahan Bahan Kimia (Tumpahan bahan kimia biasanya kebocoran dalam julah besar dan sangat sulit dikendalikan volume material yang tumpah juga besar (Volume besar sangat sulit ditangani)).
Sarana yang dibutuhkan dalam menangani tumpahan adalah : menggunakan pasir atau serbuk gergaji (absorben) dengan keadaan cukup kering, wadah untuk menampung tumpahan, sekop dan pengki, APD, dan kain lap. Sedangkan tahapan penanganannya adalah dengan persiapan alat dan serbuk gergaji, sumbat tumpahan, serap dengan serbuk gergaji, desak tumpahan, bersihkan menggunakan lap kain, kumpulkan serbuk gergaji dan lap kain yang terkontaminasi.
Penanganan tumpahan bahan dan produk pestisida memuat poin-poin berikut:
- Kenali bahan yang dipakai/digunakan (lihat MSDS, dan perhatikan label bahan)
- Bekerja lebih berhati-hati supaya tidak ada tumpahan
- Selalu menggunakan alat pelindung diri yang sesuai
- Cepat tanggap jika ada tumpahan,
- Jika tumpahan sudah meluas/sangat besar (sifatnya darurat dan tidak dapat ditangani) maka dapat menghubungi team tanggap darurat.
”Pada intinya produk-produk pestisida sangat berbahaya jika terkena kulit maka dari itu disarankan ketika dalam menggunakan produk pestisida itu sendiri diharuskan menggunakan sarung tangan untuk menjaga keamanan kita dalam hal kontak pestisida” demikian yang disampaikan oleh Agus Salim sebagai Supervisor Laboratorium PT Agricon.
“Pertemuan saat ini adalah salah satu bentuk dari tanggung jawab Agricon untuk memastikan bahwa semua produk yang dihasilkan dapat memberikan perlindungan kepada lingkungan termasuk didalamnya memberikan perlindungan kepada manusia, jadi bukan hanya mampu memproduksi atau menghasilkan produk berkualitas tetapi juga mampu memastikan produk yang dihasilkan ini dapat ditangani secara tepat termasuk didalamnya jika terjadi tumpahan atau accident baik saat di gudang, mungkin pada saat transportasi perjalanan atau di lingkungan sekitar kita”. demikian yang disampaikan oleh Subiantoro Wijaya sebagai Plant Manager PT Agricon.
Tentang Agricon
Didirikan di Bogor pada tahun 1969, PT Agriculture Construction (Agricon) berkembang menjadi formulator pestisida nasional yang memperluas portofolio bisnisnya menjadi agrokimia (PT Asia Gala Kimia), penyedia greenhouse & sistem irigasi (PT Agricon Sentra Agribisnis Indonesia), hingga distributor produk pendukung pertanian (PT Panca Agro Niaga Lestari). Pada tanggal 1 Januari 2016, PT Agricon secara resmi bertransformasi sebagai perusahaan holding dan menyerahkan distribusi agrokimia ke PT Agricon Indonesia (ACI).
Pemaparan Materi “Penanganan Tumpahan Bahan & Produk Pestisida” Oleh Agus Salim (12/3)
Speech Management Agricon Group Oleh Subiantoro Wijaya sebagai Plant Manager (12/3)