NFT Aquaponik adalah suatu metode budidaya tanaman yang mengkombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. Keuntungan menggunakan pemakaian metode ini antara lain dapat memudahkan pengendalian daerah perakaran tanaman, kebutuhan air terpenuhi dengan baik dan mudah, keseragaman nutrisi dan tingkat konsentrasi larutan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dapat disesuaikan dengan umur dan jenis tanaman, low maintenance, relatif lebih terjaga dari hama dan penyakit serta tidak memerlukan pemupukan khusus.
Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat urban akan hidup sehat dengan maraknya aktifitas urban farming, ASABI sebagai perusahaan penyedia greenhouse, irigasi & hidroponik mencoba melakukan terobosan baru dengan melakukan penanaman tanaman padi dengan sistem NFT aquaponik yang asupan nutrisinya dihasilkan dari ekskresi ikan lele pada kolam dibawahnya. Selain sebagai bagian upaya menciptakan varietas baru yang dapat ditanam dengan sistem organik, hal ini dilakukan dalam rangka memenuhi tingginya permintaan tuntutan kebutuhan pangan yang sehat.
Adapun jenis padi yang digunakan adalah padi hitam lokal. Sampai dengan masa panen, periode yang dibutuhkan mulai dari masa semai adalah 115 hari dengan hasil produktifitas sama seperti layaknya menggunakan metode tanam di tanah, yang berbeda adalah padi terlihat lebih bersih, tidak memerlukan pemupukan khusus dan menjadi beras organik.
“Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam menggunakan metode NFT aquaponik ini yaitu terjaganya persediaan air karena jika kebutuhan air tidak mencukupi maka akan berdampak pada terganggunya fase generatif yang dapat menyebabkan tanaman kerdil dan kualitas serta kuantitas produksi rendah”. Demikian yang disampaikan oleh General Manager PT ASABI, Atang Komara.
Tentang PT Agricon Sentra Agribisnis Indonesia (ASABI)
PT Agricon Sentra Agribisnis Indonesia (ASABI) adalah salah satu anak perusahaan dari PT Agricon yang merupakan formulator dan perusahaan pestisida nasional terbesar di Indonesia setelah menjual sahamnya ke PT ICI Indonesia Pestisida pada tahun 1994. PT Agricon kemudian memperluas portofolio bisnisnya menjadi agrokimia, penyedia greenhouse, sistem irigasi, operator pengendalian hama, produk turunan kelapa, serta penyedia benih. Pada tanggal 1 Januari 2016, PT Agricon secara resmi bertransformasi sebagai perusahaan holding yang menaungi beberapa unit bisnis:
- PT Asia Gala Kimia (AGK): Produk agrokimia generik & B2B.
- PT Agricon Sentra Agribisnis Indonesia (ASABI): Penyedia produk pertanian modern dan urban; greenhouse, irigasi & hidroponik.
- PT Agricon Putra Citra Optima (APCO): Perusahaan layanan pengendalian hama.
- PT Agri Lestari Nusantara (ALN): Produk turunan kelapa; cocofiber, cocopeat, coir net dan lain-lain.
- PT Asia Gala Agri (AGA): Produksi, distribusi, dan penjualan benih tanaman pangan.
- PT Agricon Indonesia (ACI): Penjualan dan distribusi produk-produk Agricon.
- PT Panca Agro Niaga Lestari (PANL): Distributor nasional produk pendukung pertanian.
