RANGKUL PARA PETANI JAGUNG NUSA TENGGARA BARAT, AGRICON BANTU ATASI RUMPUT PENGGANGGU ATAU GULMA

Event, News

Sesuai arahan pemerintah bahwasanya produktivitas jagung harus terus ditingkatkan. Jagung adalah komoditi strategis karena produktivitasnya tinggi dan kegunaannya beragam mulai dari pakan, pangan, energi dan bahan baku industri. Permintaan jagung dalam negeri sangat tinggi yang sebagian masih dipenuhi dengan impor. Kenaikan permintaan akan terus terjadi sejalan dengan pertambahan penduduk dan perbaikan kesejahteraan. Kenaikan konsumsi protein hewani terutama daging ayam dan telur menambah kebutuhan bahan baku industri pakan.

Nusa Tenggara Barat (NTB) termasuk dalam 10 provinsi produsen jagung tertinggi di Indonesia. Potensi yang besar dari NTB khususnya di Dompu dan Sumbawa, ini semua terlihat dari terpilihnya wilayah Dompu menjadi salah satu lumbung pangan jagung di Indonesia pada tahun 2017 (Kementan, 2017).

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertanian, Agricon terus merangkul petani untuk memberikan solusi terhadap kendala-kendala yang terjadi di bidang pertanian khususnya bagi para petani jagung yang mengalami kesulitan dalam mengendalikan tumbuhnya rumput atau gulma pada tanaman jagung. Agricon menghadirkan herbisida terbaik dalam menangani hal ini khususnya permasalahan tanaman jagung melalui Teknologi ABRE 80 WP.

Teknologi ABRE 80 WP merupakan teknologi pengembangan herbisida pertanian dari Agricon yang berfungsi untuk menekan dan mengendalikan gulma tanaman jagung. Dengan tidak adanya gulma sejak awal akan mengurangi kompetisi unsur hara di tanah dengan tanaman jagung, sehingga hasil panen lebih optimal.

Agricon melangsungkan kegiatan Expo ABRE di beberapa titik wilayah yang tersebar di Indonesia, salah satunya di Nusa Tenggara Barat tepatnya di daerah Sumbawa (13 Oktober 2022) dan Dompu (18 Oktober 2022). Adapun masing-masing dari acara tersebut dihadiri lebih dari 300 orang petani yang hadir dan turut ikut berpartisipasi.

Kegiatan ini menarik minat petani jagung untuk hadir karena dapat melihat langsung perbandingan berbagai lahan jagung serta penjelasan rinci mengenai budidaya jagung. Beberapa kegiatan yang berlangsung di Expo ABRE kali ini adalah :

  1. Kunjungan demplot tanaman jagung menggunakan pestisida dan vitamin tanaman untuk tanaman jagung (Crash, ABRE, Generate, Brofreya, Agrimore dan Captive)
  2. Adanya Stand Edukasi petani yang mempelajari tentang penyemprotan pestisida yang baik dan benar (tepat sasaran, tepat dosis dan tepat waktu)
  3. Stand penjualan produk pestisida yang bekerjasama dengan kios pertanian setempat.

 “Dengan diadakannya Expo ABRE di Sumbawa dan Dompu, NTB ini, kami berharap agar petani disini dapat melakukan budidaya tanaman jagung secara efektif dan efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan hasil produksi ditingkatkan, pada akhirnya pendapatan petani jagung meningkat.” Berikut yang disampaikan Dwi Setyanto, Herbicide Product Manager PT. Agricon.

Tentang Agricon

Didirikan di Bogor pada tahun 1969, PT Agriculture Construction (Agricon) berkembang menjadi formulator pestisida nasional yang memperluas portofolio bisnisnya menjadi agrokimia (PT Asia Gala Kimia), penyedia greenhouse & sistem irigasi (PT Agricon Sentra Agribisnis Indonesia), hingga distributor produk pendukung pertanian (PT Panca Agro Niaga Lestari). Pada tanggal 1 Januari 2016, PT Agricon secara resmi bertransformasi sebagai perusahaan holding dan menyerahkan distribusi agrokimia ke PT Agricon Indonesia (ACI).

Demo Plot lahan Jagung di Dompu, NTB (18/10)
Stand Edukasi di Expo ABRE (18/10)

Foto bersama petani dan petgas Agricon di Expo ABRE Dompu, NTB
Foto bersama petani dan petugas Agricon di Expo ABRE Dompu, NTB (18/10)
RANGKUL PARA PETANI JAGUNG NUSA TENGGARA BARAT,  AGRICON BANTU ATASI RUMPUT PENGGANGGU ATAU GULMA
Lahan di Demo Plot Expo ABRE (18/10)