ACI Gelar Bazar Teknologi Tanaman Cabai, Petani Banyuwangi dapati Solusi Atasi Hama

Event, News

Agricon Indonesia selalu berupaya menciptakan terobosan-terobosan baru bagi dunia pertanian khususnya dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian. Upaya tersebut dilakukan sebagai bukti konsistensi pengabdian kepada dunia pertanian Indonesia dari perusahaan yang biasa disebut ACI ini.

ACI sukses menggelar kembali bazar teknologi tanaman cabai yang ke-4 kalinya dengan konsep yang sama yaitu edukasi. Acara yang dihelat di desa Setail, kecamatan Genteng, Banyuwangi ini memiliki misi menambah pengetahuan serta wawasan para petani dan memberikan solusi akan permasalahan yang dihadapi. Diramaikan oleh 512 petani dari wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, acara ini dihadiri juga oleh pakar dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Abdi Hudayya, SP. Beliau berbagi informasi dan kiat-kiat dalam menanggulangi permasalahan pertanian yang biasa dihadapi oleh para petani Indonesia. Tidak hanya itu, acara yang diselenggarakan oleh perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 2016 ini dihadiri juga oleh pejabat daerah setempat seperti kepala desa Setail, camat Banyuwangi dan juga jajarannya.

Salah satu yang menjadi pembahasan dalam sesi sharing discussion adalah bagaimana cara menanggulangi hama penghisap (sucking insect) serta lalat buah yang menyebabkan kualitas buah berkurang bahkan buah menjadi busuk. Hal ini semua menjadi bagian permasalahan hama yang dihadapi di daerah Banyuwangi dan sekitarnya. ACI pun dalam kesempatan yang sama sebagai perusahaan distributor pestisida memperkenalkan produk Agricon sebagai terobosan terbaru yang dapat menjadi solusi terhadap permasalahan mereka, khususnya dalam membantu meningkatkan produktifitas hasil pertanian yaitu Generate.

“Generate merupakan produk yang dapat meningkatkan kesehatan tanah melalui pendekatan microbiology sehingga para petani yang mengalami permasalahan dengan tanah tidak sehat yang mengakibatkan hasil produktifitas tidak maksimal dapat teratasi.” ujar Agung Udara sebagai produk manager ACI.

Banyak petani mengutarakan harapan agar skala kegiatan ini diperluas tidak hanya tanaman cabai saja tetapi tanaman pertanian lainnya seperti jeruk dan buah naga, yang menjadi potensi pertanian di Banyuwangi. Ini semua merupakan wujud bukti kepuasan para petani Banyuwangi akan acara yang informatif dan edukatif seperti ini. Mereka sangat senang karena selain meningkatkan silaturahmi, acara ini dinilai dapat membuka dan menambah wawasan mereka dalam dunia pertanian khususnya dalam meningkatkan hasil pertanian mereka.

Tentang PT Agricon Indonesia

PT Agricon Indonesia atau ACI adalah salah satu anak perusahaan dari PT Agricon yang merupakan formulator dan perusahaan pestisida nasional terbesar di Indonesia setelah menjual sahamnya ke PT ICI Indonesia Pestisida pada tahun 1994. PT Agricon kemudian memperluas portofolio bisnisnya menjadi agrokimia, penyedia greenhouse, sistem irigasi, operator pengendalian hama, produk turunan kelapa, serta penyedia benih. Pada tanggal 1 Januari 2016, PT Agricon secara resmi bertransformasi sebagai perusahaan holding yang menaungi beberapa unit bisnis:

  1. PT Asia Gala Kimia (AGK): Produk agrokimia generik & B2B.
  2. PT Agricon Sentra Agribisnis Indonesia (ASABI): Penyedia produk pertanian modern dan urban; greenhouse, irigasi & hidroponik.
  3. PT Agricon Putra Citra Optima (APCO): Perusahaan layanan pengendalian hama.
  4. PT Agri Lestari Nusantara (ALN): Produk turunan kelapa; cocofiber, cocopeat, coir net dan lain-lain.
  5. PT Asia Gala Agri (AGA): Produksi, distribusi, dan penjualan benih tanaman pangan.
  6. PT Agricon Indonesia (ACI): Penjualan dan distribusi produk-produk Agricon.
  7. PT Panca Agro Niaga Lestari (PANL): Distributor nasional produk pendukung pertanian.

 

Bazar teknologi tanaman cabai dihadiri oleh para petani dan pejabat daerah setempat pada Minggu, 14 Oktober 2018 di desa Setail, Banyuwangi, Jawa Timur.
Kegiatan edukasi menjadi bagian dalam kegiatan bazar sebagai sarana berbagi informasi dalam menangani permasalahan-permasalahan yang dihadapi para petani.