Viralnya insektisida Brofreya di kalangan petani karena sudah banyak terbukti ampuh untuk melindungi tanaman bawang dari serangan ulat, mengakibatkan tingginya permintaan akan Brofreya di seluruh wilayah Indonesia. Nyatanya, Brofreya sempat langka di pasaran sehingga ada beberapa oknum yang memanfaatkan kesempatan dibalik hal ini dengan melakukan pemalsuan produk. Petani bawang tentunya mengalami kerugian karena produk palsu memiliki bahan aktif yang berbeda sehingga adanya produk palsu tidak membantu petani mengatasi ulat pada tanaman bawangnya.
Mendengar kasus pemalsuan Brofreya di masyarakat, tentunya Agricon sebagai perusahaan produsen produk Brofreya, langsung menindaklanjuti kasus pemalsuan produk ini secepatnya. Agricon berkolaborasi dengan ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) untuk terus mengedukasi petani tentang penggunaaan produk asli termasuk cara membedakannya serta membelinya di channel-channel distribusi resmi Agricon. Agricon tetap terus meningkatkan pengetahuan petani akan insektisida Brofreya agar para petani teredukasi dalam hal penggunaan dan pembelian produk sehingga terhindar dari oknum-oknum pemalsu produk pertanian.
Pada Agustus 2022 ini, Agricon melakukan edukasi kepada petani dengan terjun langsung dalam kegiatan EXPO BROFREYA di beberapa wilayah dengan potensi bawang merah yang cukup tinggi seperti Bima Sape (13/7), Bima Woha (15/8), Sumatra Barat (23/8), dan Nganjuk (23/8), Probolinggo (24/8), dan Wonosobo (27/8). Expo Brofreya dihadiri oleh 300 petani lebih, pimpinan-pimpinan daerah setempat dan tamu-tamu undangan lainnya di masing-masing wilayah.
“Kami dari Agricon sangat senang dengan antusias petani terhadap insektisida Brofreya. Kami berharap dengan diadakannya Expo Brofreya di beberapa wilayah, dapat mengedukasi petani tentang pemeliharaan tanaman bawang. Harga jual bawang yang sedang tinggi semoga dapat dijadikan semangat untuk petani bawang merah agar terus memproduksi bawang dengan kualitas tinggi tanpa serangan ulat. Semoga Brofreya terus dapat membantu petani sebagai teknologi baru yang resisten dan menjadi solusi yang tepat untuk para petani di seluruh Indonesia.. ” Demikian yang disampaikan Rifauldin Syahri sebagai Insecticide Product Manager PT. Agricon.
Tentang Agricon
Didirikan di Bogor pada tahun 1969, PT Agriculture Construction (Agricon) berkembang menjadi formulator pestisida nasional yang memperluas portofolio bisnisnya menjadi agrokimia (PT Asia Gala Kimia), penyedia greenhouse & sistem irigasi (PT Agricon Sentra Agribisnis Indonesia), hingga distributor produk pendukung pertanian (PT Panca Agro Niaga Lestari). Pada tanggal 1 Januari 2016, PT Agricon secara resmi bertransformasi sebagai perusahaan holding dan menyerahkan distribusi agrokimia ke PT Agricon Indonesia (ACI).





